Klik gambar dibawah ini, gimana cara mendapatkan Uang

Program Affiliate Indowebmaker

Jumat, 24 Oktober 2008

Menjaga Tutup Radiator, Mencegah Overheating (mobil)

Menjaga Tutup Radiator, Mencegah Overheating

Ilmu berharga dalam merawat mobil pernah langsung dialami oleh Bapak Sodikin. Suatu ketika, saat anggota AstraWorld ini tengah menempuh perjalanan dari Jakarta ke Bandung, mesin mobilnya mengalami overheating. Setelah mobil diparkir dan kap mesin dibuka, ternyata radiatornya tidak berpenutup. Inilah yang menyebabkan sistem pendingin mesin tidak bekerja dengan baik sehingga air radiator tidak dapat mendinginkan mesin. Beruntung tutup radiator hanya jatuh dan terselip di sela-sela mesin.Setelah kejadian itu, Bapak Sodikin terinspirasi ide kreatif. Demi mencegah terulangnya kasus tutup radiator yang jatuh, “Ada baiknya dipasangi rantai kecil”, katanya melalui email yang dikirim ke customerservice@astraworld.com. Dengan cara ini, menurutnya, dapat memperkecil kemungkinan tutup radiator jatuh atau pengendara lupa memasang kembali tutup radiator setelah memeriksa air radiator. Kami sampaikan terima kasih kepada Pak Sodikin dan pembaca tips and tricks AstraWorld yang ingin berbagi pengalaman berharga melalui AstraWorld.

Sebenarnya, kasus seperti di atas bukan hanya dialami oleh Bapak Sodikin. Beberapa permohonan bantuan darurat yang pernah AstraWorld tangani juga mirip dengan keluhan di atas: terjadi overheating karena ternyata radiator tidak berpenutup. Sehabis membuka tutup radiator dalam rangka memeriksa kuantitas dan kualitas air, mereka pada umumnya lupa untuk memasang kembali. Akibatnya, ketika mobil dioperasikan lama kelamaan mesin mengalami overheating.

Usulan Pak Sodikin baik untuk kita aplikasikan. Apalagi, dengan bentuknya yang kecil memperbesar kemungkinan kita terlupa, atau kehilangan benda ini setelah melepasnya dari radiator. Padahal, tutup radiator memegang peran penting. Ada dua katup dalam komponen ini, yaitu: katup tekan dan katup vakum. Kedua katup ini secara bergantian mengeluarkan dan menghisap sehingga air berputar dari tangki reservoir (tangki cadangan) ke radiator.

Meskipun begitu, seperti pernah kami ulas ketika membahas cara merawat sistem pendingin, kami menyarankan agar pemeriksaan air radiator tidak perlu dengan buka tutup radiator, tetapi dengan melihat air di tangki cadangan. Buka tutup radiator cukup dilakukan pada saat menguras air radiator. Terlalu sering membuka tutup radiator akan memperbesar peluang katup buka atau katup tutup mengalami kerusakan. Bila terjadi kerusakan, otomatis kerja komponen ini terganggu.


1 komentar:

galery modif 4 Oktober 2010 pukul 10.41  

Your idea for something unique I think is what you get, I like your site, my friend let's see something you've never seen, about the wonders of the world se

Longgarin Pegas Dasi

Ada kabar, Honda Karisma keluaran pertama susah pindah gigi dan timbul suara kasar. Terjadi ketika tuas pemindah gigi berputar dari posisi pertama ke-2, bahkan selanjutnya. Alhasil akselarasi telat, gasingan mesin pun selalu tinggi. Buntutnya bensin dan waktu tempuh terbuang percuma. Gejala itu segera ditangani Arifin M. Ridwan, mekanik main dealer Wahana Makmur Sejati, main dealer Honda untuk wilayah Jakarta-Tangerang. Menurut pengamatan Arifin, pegas dasi yang ada di poros pemidah gigi beberapa Karisma ada yang lemah. Sehingga fungsi pegas sebagai pembalik gerak poros persneling semakin lambat. Terlebih saat tuas persneling ditekan untuk pindah gigi. Sialnya keterlambatan pegas dasi berdampak pada sistem kerja komponen pengukit kampas kopling. Apalagi keduanya masih saling berhubungan. “Jika gerak drum pemidah gigi dan penekan kampas tidak seirama, tuas pernseling terasa susah pindah gigi,” lanjut pria yang ngantor di Jl. Gunung Sahari Raya, Jakarta Utara. Untuk mengatasinya, Arifin cukup menguatkan kembali fungsi pegas dasi khusus buat Karisma yang bermasalah di soal itu. Biar lebih sip, juga dibrengi dengan membalikan lengan penggeser drum pemindah gigi saat poros digerakan. Caranya tinggal putar kedua ujung batang pegas sesuai alurnya pakai tang biasa atau jepit (gbr. 1). Tentunya dengan melepas pegas itu lewat cara bongkar bak kopling. Arifin mewanti, sebelum lakukan perbaikan pegas dasi, ada baiknya cek dulu baut setelan kopling di bak mesin. Juga cermati performa pegas lain pendukung kerja tuas persneling.

Step Korek 4-Tak ( CDI Kompetisi Dongkrak Putaran Atas )

Step Korek 4-Tak (8) CDI Kompetisi Dongkrak Putaran Atas Beres ganti knalpot plus setting karburator, bisa dilanjut ganti CDI kompetisi. Sanggup mendongkrak putaran mesin yang tertahan. Makin parah di motor sekarang yang pengapian dibelenggu limiter, kagak bakal bisa lewat 12.000 rpm. Seperti Smash, Karisma dan Jupiter-Z. Nah, kalau sudah begini urusan mesti 'bermain' di area pengapian. Acuhin dulu ganti busi, kabel busi atau koil berbau racing. Mari fokus ganti CDI. Lega rasanya, nggak kayak dua tahun lalu, sejak akhir 2004 banyak pilihan kotak pengapian. Ada CDI buatan Trimentari Niaga yang ngetop disebut Cibinong dan diberi nama BRT (Bintang Racing Team). Juga nongol buatan Rendi Yusticia yang kondang dengan sebutan CDI Lampung. Hingga dari Suphat Tangtanung Thailand dikirim merek TDR. Di luar label ini, sempat beredar merek Denso Jepang dan Shindengen. Enaknya motor masa kini sudah berbasis pengapian DC, hingga CDI racing tinggal colok. "Untuk Yamaha Jupiter-Z, tenaga naik 0,7 dk dari standar, ini mesin standar pabrik, lho," ujar Tommy Huang, bos Trimentari Niaga. Tenaga standar Si Bandel Irit ini dikisaran 8 dk/8000 rpm, lumayan nambah jadi 8,9 dk. Apalagi buat motor korekan, wuih makin ngacir lho, seperti Suzuki Shogun tunggangan M. Fadli dari Tim Suzuki AHRS. "Di putaran atas lebih jalan, dari 6.000 rpm ke atas serasa didorong NOS," girang Fadli yang asal Cibinong itu. "Lumayan naik tuh sekitar 0,8 dk, pokoknya dari 13 dk melejit hingga 14 dk," tambah Galan Ridwan yang rajin ke Trimentari Niaga buat tes CDI anyar. Tuh kan yang standar abis aja melejit, apalagi yang dikilik, pasti kuenceng. Tapi balik lagi, namanya juga pengapian racing yang menambah kitiran atas. Artinya pengendara juga mesti paham karakter, istilahnya mesti berani betot gas. Kalau bawa motornya kalem ya percuma pasang kotak pengatur pengapian ciamik!

Stelan rantai

kali ini tengok setelan rantai. Letak alat ini ada di ujung kiri-kanan lengan ayun. Berfungsi sebagai alat pengatur kekencangan rantai motor.

Ada dua macam model setelah rantai. Pertama, yang dipasang di luar lengan ayun. Biasanya dipakai di bebek Supra, Jupiter, dan Smash. Satu lagi model setelan rantai ada di dalam lengan ayun. Seperti Honda Tiger, NSR serta Suzuki Satria 120.

Setelan rantai yang ada di luar lengan ayun kemungkinan macet saat rantai jarang disetel. Beda sama model yang ada di dalam lengan ayun. Bisa saja macet, ogah maju mundur lantaran kotoran tertimbun di sela-sela lengan ayun dan penyetel rantai.

Timbulnya karat sebagai sebab utama macetnya kerja penyetel rantai. Jadi, ada baiknya secara berkala bongkar dan bersihkan komponen itu. Ada beberapa cara yang yang perlu di perhatikan. “Perhatikan lubang kecil di atas dan bawah lempengan setelah rantai ,” buka Tono, mekanik dealer Honda Dunia Motor di Jl. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Lubang ini harus dijaga biar tidak buntu tertutup kotoran. Sebab merupakan jalan aliran air keluar. Selanjutnya intip bagian dalam lengan ayun dan bodi setelan rantai. Gosok bagian dalam lengan ayun serta bodi setelan rantai pakai ampelas.

Setelah karat hilang, cuci setelan rantai pakai bensin. Celup ke dalam oli biar karat tidak nongol lagi. “Sebaiknya jangan gunakan gemuk. Karena debu yang melekat di lapisan gemuk bikin tanda posisi kiri-kanan tidak terlihat,

ingin web gratis Klik gambar di bawah ini

Free Web Hosting with Website Builder

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP