Klik gambar dibawah ini, gimana cara mendapatkan Uang

Program Affiliate Indowebmaker

Jumat, 24 Oktober 2008

Tips untuk perbaikan Mobil & Motor yang terendam banjir

Cara Memperbaiki Mobil atau motor yang terendam air Bila mobil atau motor anda terendam air akibat banjir atau terperosok dalam sungai sehingga air masuk kedalam mesin, kini ada solusi yang murah tanpa perlu membongkar mesin.

Untuk Mobil Bensin dan Diesel
Langkah I : Periksa filter udara apakah kondisinya
basah atau kering, bila kering berarti air yang masuk
kedalam mesin relatif lebih sedikit daripada bila basah.

Langkah II:Lepaskan filter udara dan sarangannya dan keringkan dengan lap.
Langkah III: Keringkan koil dan distributor sertakabel busi dari air
Langkah IV: Kuras oli mesin sampai habis dan lepaskan filter oli, bila ada air dalam oli yang dikuras dan pada filter oli yang dilepas ,berarti banyak air yang masuk kedalam mesin yang harus dikeluarkan. Selanjutnya tutup lubang filter oli dengan baut penutupnya dan seal kantong plastik agar tidak bocor atau rembes bila mesin diisi oli pelarut air yang sangat encer.
Langkah V :Tiup dengan angin melalui lubang pengisian oli agar semua oli dan air yang ada dapat keluar dari mesin.
Langkah VI : Buka “rocker cover” mesin anda dan bersihkan dan keringkan air yang ada disitu.
Langkah VII : Isi mesin dengan ” Oli spesial yang larut dengan air” yaitu Shell Dromus B , Esso Kutwell 30, 40,45 atau 50 , Mobilmet 122/110. atau TOTAL Lactuca LT2 Bila isi oli normal 3 liter anda harus mengisi oli pelarut sekitar 3,5 liter dengan cara menuang melalui klep atau camshaft mesin secara merata agar air yang terperangkap disana dapat larut oleh oli. Dan biarkan kondisi ini selama 2 jam, setelah itu gerakkan mesin agar berputar dengan cara sedikit didorong dalam kondisi masuk gigi 2 atau langsung distart, tetapi kabel koilnya dilepas, agar mesin tidak hidup tetapi hanya berputar sedikit saja supaya air yang terperangkap disitu dapat keluar dan bercempur dengan oli pelarut.
Langkah VII: Kuras oli pelarut tersebut sampai habis dan perhatikan warnanya bila oli tersebut berwarna putih susu menandakan banyak air yang dilarutkannya, bila warnanya keruh berarti sedikit saja air yang larut dan tunggu sekitar satu jam agar semua cairan oli pelarut terkuras habis.
Langkah IX: Pasang filter oli yang baru dan Isi mesin dengan Pertamina Prina XP 20W50 Fastron 20W50 10W/40 dan Mesran Super untuk mesin bensin dan Pertamina
Meditran SC 15W/40 , Meditran SX 15W40 atau Meditran S40 untuk mesin diesel. Setelah isi oli cukup hidupkan mesin dan jalankan mesin ssekitar 1 jam agar mesin
cukup panas. Setelah itu kuras kembali oli dari dalam mesin dan pastikan sudah tidak ada air dan buka filter oli dan periksa apa ada air disitu, bila masih ada air
yang terlihat gantilah filter oli itu dengan yang baru, setelah ini barulah mesin bebas dari air yang masuk kedalam mesin.
Langkah X : Bila tangki bahan bakar kemasukan air, prinsipnya bahan bakar bensin dan solar mempunyai berat jenis lebih kecil dari air ,jadi bila air masuk maka bahan bakar ada diatas .kalau cukup banyak dapat dikeluarkan menggunakan slang kecil yang dimasukkan ketangki sampai kedasar dan disedot maka air akan keluar melalui selang kecil tersebut sampai habis. Bagi mesin bensin dapat mengeluarkan air yang tersisa dari saluran filter bensin sebelum masuk kepompa injektor hisaplah air dari situ sampai selesai, atau membuka baut untuk mengeluarkan bensin dari floater
dikarburator alirkan sampai air habis.
Bagi mesin diesel lakukan pemompaan melalui pompa tangan ditempat biasanya mengeluarkan busa dari tangki solar dan lakukan pemompaan sampai air habis
Langkah XI : Isi mesin dengan oli pada langkah IX dan jalankanlah sebagaimana biasa.

Untuk Motor Bensin 4 tak
Langkah I: Lepaskan filter udara dari sarangannya dan keringkan dengan lap.
Langkah II: : Keringkan koil dan distributor serta kabel busi dari air
Langkah III: Kuras oli mesin sampai habis dan bersihkan filter oli.
Langkah IV: Isi mesin dengan ” Oli spesial yang larut dengan air” yaituShell Dromus B , Esso Kutwell 30, 40,45 atau 50 , Mobilmet 122/110. atau TOTAL Lactuca LT2 Bila isi oli normal 0.9 ltr anda harus mengisi oli satu liter
Langkah V: Gerakkan mesin dengan starter kaki tanpa dikontak sekitar 30 kali (posisi katup bensin tertutup)
Langkah VI: Kuras oli pelarut tersebut sampai habis dan perhatikan warnanya bila oli tersebut berwarna putih susu menandakan ada air yang dilarutkannya dan tunggu sekitar satu jam agar semua cairan oli pelarut terkuras habis.
Langkah VII: Isi mesin dengan Peratamina ENDURO atau Mesarn Super 20W50
Setelah isi oli cukup hidupkan mesin dan jalankan mesin sampai 1 jam agar mesin cukup panas. Setelah itu kuras kembali oli dari dalam mesin dan pastikan sudah
tidak ada air dalam oli dan pada filter oli.
Langkah VIII: Isi dengan oli Enduro atau Mesran Super 20W/50 dan jalankan mesin seperti biasa.

Untuk Motor Bensin 2 tak
Langkah I dan II sama dengan mesin bensin 4 tak.
Langkah III: buka busi dari lubangnya dan semprotkan oli spesial yang larut dengan air” yaitu Esso Kutwell 30, 40,45 atau 50 , Mobilmet 122/110 atau TOTAL Lactuca LT2. dengan sprayer agar dapat menjangkau silinder dan kruk as.
Langkah IV: Gerakkan mesin dengan starter kaki tanpa dikontak dan posisi katup bensin tertutup sekitar 30 kali agar oli pelarut dapat bekerja melarutkan air yang ada dalam mesin, setelah itu pasang busi dan hidupkan mesin dengan oli samping Pertamina 2T Enviro atau 2T Sport TCA sekitar 5 menit dan mesin dapat berjalan normal kembali.

Bila air masuk ketangki bensin motor, dibawah tangki biasanya ada katup pengunci bensin , bukalah baut pada katup itu dan keluarkan air dari dalam tangki sampai habis.


0 komentar:

Longgarin Pegas Dasi

Ada kabar, Honda Karisma keluaran pertama susah pindah gigi dan timbul suara kasar. Terjadi ketika tuas pemindah gigi berputar dari posisi pertama ke-2, bahkan selanjutnya. Alhasil akselarasi telat, gasingan mesin pun selalu tinggi. Buntutnya bensin dan waktu tempuh terbuang percuma. Gejala itu segera ditangani Arifin M. Ridwan, mekanik main dealer Wahana Makmur Sejati, main dealer Honda untuk wilayah Jakarta-Tangerang. Menurut pengamatan Arifin, pegas dasi yang ada di poros pemidah gigi beberapa Karisma ada yang lemah. Sehingga fungsi pegas sebagai pembalik gerak poros persneling semakin lambat. Terlebih saat tuas persneling ditekan untuk pindah gigi. Sialnya keterlambatan pegas dasi berdampak pada sistem kerja komponen pengukit kampas kopling. Apalagi keduanya masih saling berhubungan. “Jika gerak drum pemidah gigi dan penekan kampas tidak seirama, tuas pernseling terasa susah pindah gigi,” lanjut pria yang ngantor di Jl. Gunung Sahari Raya, Jakarta Utara. Untuk mengatasinya, Arifin cukup menguatkan kembali fungsi pegas dasi khusus buat Karisma yang bermasalah di soal itu. Biar lebih sip, juga dibrengi dengan membalikan lengan penggeser drum pemindah gigi saat poros digerakan. Caranya tinggal putar kedua ujung batang pegas sesuai alurnya pakai tang biasa atau jepit (gbr. 1). Tentunya dengan melepas pegas itu lewat cara bongkar bak kopling. Arifin mewanti, sebelum lakukan perbaikan pegas dasi, ada baiknya cek dulu baut setelan kopling di bak mesin. Juga cermati performa pegas lain pendukung kerja tuas persneling.

Step Korek 4-Tak ( CDI Kompetisi Dongkrak Putaran Atas )

Step Korek 4-Tak (8) CDI Kompetisi Dongkrak Putaran Atas Beres ganti knalpot plus setting karburator, bisa dilanjut ganti CDI kompetisi. Sanggup mendongkrak putaran mesin yang tertahan. Makin parah di motor sekarang yang pengapian dibelenggu limiter, kagak bakal bisa lewat 12.000 rpm. Seperti Smash, Karisma dan Jupiter-Z. Nah, kalau sudah begini urusan mesti 'bermain' di area pengapian. Acuhin dulu ganti busi, kabel busi atau koil berbau racing. Mari fokus ganti CDI. Lega rasanya, nggak kayak dua tahun lalu, sejak akhir 2004 banyak pilihan kotak pengapian. Ada CDI buatan Trimentari Niaga yang ngetop disebut Cibinong dan diberi nama BRT (Bintang Racing Team). Juga nongol buatan Rendi Yusticia yang kondang dengan sebutan CDI Lampung. Hingga dari Suphat Tangtanung Thailand dikirim merek TDR. Di luar label ini, sempat beredar merek Denso Jepang dan Shindengen. Enaknya motor masa kini sudah berbasis pengapian DC, hingga CDI racing tinggal colok. "Untuk Yamaha Jupiter-Z, tenaga naik 0,7 dk dari standar, ini mesin standar pabrik, lho," ujar Tommy Huang, bos Trimentari Niaga. Tenaga standar Si Bandel Irit ini dikisaran 8 dk/8000 rpm, lumayan nambah jadi 8,9 dk. Apalagi buat motor korekan, wuih makin ngacir lho, seperti Suzuki Shogun tunggangan M. Fadli dari Tim Suzuki AHRS. "Di putaran atas lebih jalan, dari 6.000 rpm ke atas serasa didorong NOS," girang Fadli yang asal Cibinong itu. "Lumayan naik tuh sekitar 0,8 dk, pokoknya dari 13 dk melejit hingga 14 dk," tambah Galan Ridwan yang rajin ke Trimentari Niaga buat tes CDI anyar. Tuh kan yang standar abis aja melejit, apalagi yang dikilik, pasti kuenceng. Tapi balik lagi, namanya juga pengapian racing yang menambah kitiran atas. Artinya pengendara juga mesti paham karakter, istilahnya mesti berani betot gas. Kalau bawa motornya kalem ya percuma pasang kotak pengatur pengapian ciamik!

Stelan rantai

kali ini tengok setelan rantai. Letak alat ini ada di ujung kiri-kanan lengan ayun. Berfungsi sebagai alat pengatur kekencangan rantai motor.

Ada dua macam model setelah rantai. Pertama, yang dipasang di luar lengan ayun. Biasanya dipakai di bebek Supra, Jupiter, dan Smash. Satu lagi model setelan rantai ada di dalam lengan ayun. Seperti Honda Tiger, NSR serta Suzuki Satria 120.

Setelan rantai yang ada di luar lengan ayun kemungkinan macet saat rantai jarang disetel. Beda sama model yang ada di dalam lengan ayun. Bisa saja macet, ogah maju mundur lantaran kotoran tertimbun di sela-sela lengan ayun dan penyetel rantai.

Timbulnya karat sebagai sebab utama macetnya kerja penyetel rantai. Jadi, ada baiknya secara berkala bongkar dan bersihkan komponen itu. Ada beberapa cara yang yang perlu di perhatikan. “Perhatikan lubang kecil di atas dan bawah lempengan setelah rantai ,” buka Tono, mekanik dealer Honda Dunia Motor di Jl. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Lubang ini harus dijaga biar tidak buntu tertutup kotoran. Sebab merupakan jalan aliran air keluar. Selanjutnya intip bagian dalam lengan ayun dan bodi setelan rantai. Gosok bagian dalam lengan ayun serta bodi setelan rantai pakai ampelas.

Setelah karat hilang, cuci setelan rantai pakai bensin. Celup ke dalam oli biar karat tidak nongol lagi. “Sebaiknya jangan gunakan gemuk. Karena debu yang melekat di lapisan gemuk bikin tanda posisi kiri-kanan tidak terlihat,

ingin web gratis Klik gambar di bawah ini

Free Web Hosting with Website Builder

  © Blogger template 'Ultimatum' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP